A. Pendahuluan
Kekhalifahan Abbasiyah adalah kekhalifahan Islam ke-2 setelah Dinasti Umayyah. Pada masa kekhalifahan ini, Islam menjadi pusat pengetahuan dengan menerjemahkan dan melanjutkan tradisi keilmuan Yunani dan Persia. Pada rentang waktu antara akhir masa kejayaan Islam tahun 1000 M dan awal kemunduran Islam 1250 M terjadi disintegrasi baik dalam lapangan politik, kebudayaan maupun agama. Disintegrasi tersebut menyebabkan perpecahan umat Islam semakin besar, maka masa ini disebut masa disintegrasi. Masa inilah yang mengubah sejarah Islam dari masa kejayaan Islam ke masa kemunduran Islam.
Kehancuran Abbasiyah selain disebabkan faktor-faktor internal, juga disebabkan oleh faktor eksternal. Munculnya berbagai pemberontakan dan gerakan yang ingin memisahkan diri dari kekuasaan pusat dan munculnya perdebatan intelektual yang menjurus pada konflik yang terjadi selama periode tahun 750-945 menyebabkan semakin lemahnya Dinasti Abbasiyah. Faktor eksternal yang menyebabkan runtuhnya kekuasaan Abbasiyah meliputi adanya perang salib dan serangan Mongol terhadap wilayah kekuasaan Islam. Akan tetapi Dinasti Abbasiyah kemudian runtuh dengan adanya pukulan hebat dari Bangsa Mongol.
Serangan Bangsa Mongol berdampak besar pada peradaban Islam selanjutnya. Jatuhnya Kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan Mongol bukan saja mengakhiri kekhalifahan Abbasiyah, tetapi juga merupakan awal dari kemunduran politik dan peradaban Islam. Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dikaji kembali tentang serangan Mongol ke dunia Islam, baik latar belakang serangan Mongol maupun akibat serangan tersebut.
B. Pembahasan
1. Asal Usul Bangsa Mongol
Bangsa Mongol berasal dari Asia bagian tengah. Bangsa Mongol berada di wilayah pegunungan Mongolia, berbatasan dengan Cina di Selatan, Turkistan di Barat, Manchuria di Timur dan Siberia di sebelah Utara. Mongolia merupakan pusat Kekaisaran Mongol pada abad ke-13. Mongolia sendiri adalah kabilah-kabilah besar yang menyerupai sebuah bangsa pedalaman dan nomadik.
Sebagian besar dari Bangsa Mongol bertempat tinggal di Padang Stepa yang membentang di antara pegunungan Ural sampai pegunungan Altai di Asia Tengah dan mendiami hutan Siberia dan Mongol di sekitar Danau Baikal. Mereka adalah pengembala yang hidup di dataran luas di Asia (dataran Mongolia yang luas memanjang dari Asia Tengah, Siberia Selatan, Tibet Utara dan Turkistan Timur. Orang Mongol yang terdiri dari kelompok-kelompok klan yang berdiri sendiri, pada awalnya hidup di dataran tinggi sebelah utara Gurun Gobi.
Selama beberapa abad, Bangsa Mongol hidup berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain yang membentang dari Manchuria sampai Turkistan. Mereka ditakuti oleh bangsa-bangsa sekitarnya karena serangan-serangannya yang dahsyat. Sesekali mereka menyerang Cina atau menjarah kafilah yang menyusuri jalur Sutera yang menghubungkan Cina, India dan Persia. Sebagian besar Bangsa Mongol tidak terpengaruh oleh peradaban dan agama yang mengelilingi mereka. Mereka sangat patuh dan taat kepada pemimpinnya dalam agama Syamaniyah, yaitu kepercayaan menyembah bintang-bintang dan matahari terbit. Mereka memeluk agama nenek moyang dan menyembah Tuhan mereka, Tengri (Si Langit Biru yang kekal). Agama mereka mengajarkan menyembah matahari terbit dan tidak ada larangan memakan daging binatang apapun bahkan anjing dan babi. Adapun agama-agama samawi yang sampai di tengah-tengah mereka karena factor invansi bangsa Mongol itu sendiri, Misalnya agama Islam pengaruh dari Persia dan daerah-daerah Golden Holde, agama Budha pengaruh dari Tibet dan Persia dan agama Kristen datang dari Eropa.
Mereka hidup dari hasil perdagangan tradisional yaitu mempertukarkan Bangsa Turki dan Cina yang merupakan tetangga mereka. Sebagai bangsa nomaden, mereka mempunyai sifat kasar, suka berperang, berani mati dalam mewujudkan keinginan dan ambisi politiknya.
Nenek moyang Bangsa Mongol adalah Alanja Khan yang dikaruniai putera kembar yaitu Mongol dan Tartar, yang mana dari kedua putera ini melahirkan dua keturunan bangsa yaitu Bangsa Mongol dan Bangsa Tartar. Pada masa kerajaan Mongol dipimpin oleh Ilkhan dan Tartar dipimpin oleh Sanja Khan terjadi perselisihan antara keduanya. Pada awalnya peperangan dimenangkan oleh Tartar tapi akhirnya Mongol berhasil menggulingkan kekuatan Tartar.
Pelopor Bangsa Mongol adalah Yesugei. Pada akhir abad ke-12 salah seorang pemimpinnya yang bernama Temujin, putra Yesugei berhasil menyatukan suku-suku Mongol di bawah kekuasaannya. Selanjutnya Temujin mendapat gelar “Jengiz Khan” yang berarti raja yang kuat dan perkasa. Jengiz Khan menetapkan Kota Karakoram yang terletak di sekitar sungai Arkhan sebagai ibu kota Negara yang didirikan atas dasar kekuatan militer yang tangguh pada tahun 603 H (1206 M). Perpaduan antara watak nomad dengan ketangkasan Bangsa Mongol menunggang kuda, serta keberaniannya melawan musuh mengantarkan Bangsa Mongol sebagai bangsa penakluk.
2. Invasi Mongol ke Cina
Setelah menyatukan suku-suku Mongol, Jengiz Khan melihat bahwa semua barang yang mereka punya bukan berasal dari Mongol. Keramik dan sutra dari Cina, obat-obatan dari Korea dan kayu-kayu dari India. Jadi Jengiz Khan berencana untuk merebut tempat-tempat tersebut. Setelah membentuk tentara yang kuat, Jengiz Khan memulai invasi ke tempat yang terdekat yaitu Cina.
Jengiz Khan memanfaatkan Jin untuk melemahkan sasarannya yaitu Dinasti Song yang menguasai Dataran Tengah yang subur di Cina. Sebelumnya Jengiz Khan menguasai Xia dan merebut sebagian Liao. Setelah Jin berhasil masuk ke Cina tengah, Jengis Khan menyerang Jin di Yajing (Bei Jing sekarang), Jengiz Khan melakukan ini dengan membantu Jin mengalahkan Song yang sudah terdesak di Selatan.
Nenek moyang kerajaan Jin berasal dari suku Jurchen. Suku Jurchen berhasil menguasai wilayah utara Cina selama lebih dari 100 tahun. Kerajaan Jin memiliki jumlah pasukan yang hampir mendekati jutaan jiwa (lebih dari 10 kali lipat dari pasukan Jengis Khan pada waktu itu). Mereka hidup aman dibalik tembok kerajaan yang besar dan susah untuk diserang. Tetapi Jin yang diserang dan tidak siap, apalagi setelah 100.000 pasukan mongol melintasi Great Wall maka merekapun tidak bertahan lama, dalam waktu 2 tahun, Jin utara pun berhasil dikuasai. Para seniman , ahli senjata (terutama ahli senjata berat/siege weapon), dan barang berharga, semuanya dibawa kembali ke Mongolia sebagai budak dan rampasan perang.
3. Serangan Mongol ke Dunia Islam
a. Latar Belakang
Pada awalnya Bangsa Mongol hidup berdampingan secara damai dengan wilayah Islam. Pemimpin Mongol Jengiz Khan membuat peraturan yang mengatur kehidupan beragama dengan adanya larangan merugikan antara satu pemeluk agama dengan yang lainnya. Bangsa Mongol mempercayai superkekuatan, sekalipun mereka tidak menyembahnya. Jengiz Khan tidak mengusik umat Islam, dan menghormati keluarga (keturunan) Nabi Muhammad yang ketika itu sudah meluas ke wilayahnya. Peraturan ini antara lain untuk memberi landasan yang kokoh bagi bangsanya untuk menghadapi tantangan dan meluaskan wilayah ke luar negeri, baik ke Cina maupun ke negeri-negeri Islam.
Pada tahun 1218 Jengiz Khan menundukkan Turkistan yang berbatasan dengan wilayah Islam, yakni Khawarizm Syah. Jengiz Khan mengadakan kontak dagang dengan pihak Khawarizm sebagai usaha untuk mengenali situasi dan kondisi kekuasaan Islam di Asia Tengah. Ala’ Uddin Muhammad Khawarizm menerima kontak diplomasi perdagangan ini dengan amat hati-hati,
Latar belakang yang menyebabkan invasi Mongol ke wilayah Islam adalah adanya peristiwa Utrar pada tahun 1218, yaitu ketika Gubernur Khawarizm membunuh utusan Jengiz Khan yang disertai pula oleh para saudagar muslim. Jengis Khan mengirim 50 orang saudagar Mongol untuk membeli barang dagangan di Bukhara. Atas perintah amir Bukhara Gayur Khan, mereka ditangkap dan dihukum mati. Penangkapan tersebut disebabkan para pedagang Mongol tersebut melakukan tindakan kasar yang merugikan pedagang setempat. Peristiwa itu menimbulkan reaksi yang cukup hebat dari Jengiz Khan. Hal tersebut menyebabkan Mongol menyerbu wilayah Islam dan dapat menaklukkan Transoxania yang merupakan wilayah Khawarizm tahun 1219-1220.
b. Penghancuran dan Pembantaian di Turkistan dan Khurasan
Jengiz Khan memulai invasi ke Negara Islam di Negara Khawarizm Turkistan yang merupakan pemerintahan independen dari Khilafah Abbasiyah. Pasukan Mongol saat itu berjumlah 60.000 orang, ditambah sejumlah tentara yang direkrut dari rakyat yang ditaklukkan sepanjang perjalanan. Pasukan Khawarizm tidak bisa bertahan lama di hadapan pasukan Mongol. Karena tidak mempunyai pilihan lain, sultan Khawarirzm ‘Ala al-din melarikan diri ke sebuah pulau di Laut Kaspia, dan di tempat tersebut dia mati putus asa pada tahun 1220.
Jengiz Khan dan pasukannya bergegas melanjutkan serangan ke kota Bukhara kemudian membunuh penduduknya dan membakar madrasah-madrasah, masjid-masjid dan rumah-rumah. Tentara Mongol yang menunggangi kuda dan bersenjata busur-busur aneh menebar malapetaka dan kerusakan kemanapun mereka bergerak. Selanjutnya Jengiz Khan melakukan invasi ke Samarkand dan kota-kota lain dengan melakukan pembantaian brutal dan menghancurkan populasi di kota-kota tersebut.
Jengiz Khan juga mengutus anak-anaknya yaitu Tulii untuk menaklukkan Khurasan dan Juchi, dan Changhatai untuk menaklukkan wilayah Sri Darya bawah dan Khawarizmi. Jengiz Khan menghadapi Sultan Muhammad, yang memimpin orang-orang Turki. Ia adalah seorang sultan yang ambisius dan pada awalnya menganggap remeh kekuatan Jengiz Khan. Orang-orang Mongol menghantam basis kekuatan Sultan Muhammad, menghancurkan pemukiman dan meruntuhkan kota di Transoxania, Khawarizm dan Khurasan.
Strategi perang bangsa Mongol adalah menanamkan trauma dan rasa takut serta menjatuhkan mental hingga musuhnya tidak berani melawan. Bangsa Mongol membunuh 700.000 penduduk Kota Marw, membobol bendungan dekat Gurganj hingga penduduk kota tersebut mati tenggelam, menuangkan emas yang mencair panas ke tenggorokan gubernurnya. Selama hampir setahun berlalu (617 H/ 1220 M) akhirnya Turkistan jatuh ke tangan Jengiz Khan yang kemudian diikuti oleh Azerbaijan, Khurasan dan beberapa kota di Persia (618-619 H).
Adapun akibat serangan Mongol tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pusat-pusat budaya Islam timur hampir-hampir disapu bersih, hancurnya istana-istana kerajaan dan perpustakaan.
2. Banyaknya penduduk yang terbunuh. Penduduk Harat (Heart) yang semula berjumlah 100.000 jiwa menjadi 40.000 jiwa.
3. Masjid-masjid Bukhara yang terkenal sebagai pusat ibadah dan pengetahuan dijadikan kandang kuda oleh pasukan Mongol.
4. Ribuan pengrajin muslim dibawa ke Mongolia untuk dijadikan budak.
c. Perjalanan Mongol ke Irak dan Syiria
Setelah Jengiz Khan meninggal pada tahun 623 H (1227 M), ia digantikan oleh anaknya yang bernama Tulii. Pada tahun 1256 M, cucu Jengiz Khan, Hulagu Khan, memperbarui serangan ke pusat pemerintahan Islam. Meskipun Hulagu Khan menganut agama tradisi Mongol, permaisurinya adalah penganut Kristen Nestorian yang mungkin mempengaruhi Hulagu Khan untuk membenci Islam. Kekerasan dan tirani Hulagu Khan sama dengan kakeknya.
Balatentara Mongol menyeberangi pegunungan Zagros dan memasuki negeri Irak. Hulagu Khan bersama tentaranya melakukan pembunuhan berantai di Persia, Irak dan Syiria. Selama perjalanan menuju Baghdad, Hulagu Khan dan pasukannya menjarah dan membakar kota-kota dan desa-desa yang dilaluinya, menyerbu semua kerajaan kecil yang berusaha tumbuh di atas puing-puing imperium Syah Khawarizmi.
Pada bulan September tahun 1257, tatkala Hulagu Khan dan tentaranya sampai di kota sebelum Baghdad, Hulagu mengirim ultimatum kepada Khalifah al-Musta’shim agar menyerah dan mendesak agar tembok kota bagian luar diruntuhkan, tetapi khalifah menolaknya dan memerintahkan komandannya untuk mempersiapkan perang. Dalam keadaan demikian, wazir Abbasiyah, Muayyid al-Din bin Muhammad bin Al-Alqami secara rahasia melakukan perlawanan terhadap khalifah, dan selanjutnya ditemukan bahwa ia bekerjasama dengan Mongol.
d. Jatuhnya Baghdad
Pada bulan Muharram 656 H (1258 M), Hulagu bersama kurang lebih 200 ribu pasukannya mengepung kota Baghdad. Pasukan Hulagu menggunakan pelempar batu dari arah barat dan timur untuk menghancurkan tembok ibu kota. Pada Januari 1258, tentara Mongol bergerak dengan efektif untuk meruntuhkan tembok tersebut. Tak lama kemudian salah satu menara benteng berhasil diruntuhkan.
Khalifah mengirim Ibn Al-Alqami untuk meminta perdamaian kepada Bangsa Mongol, tetapi Hulagu menolaknya. Mongol menyerang kota Baghdad pada tanggal 10 Februari 1258. Khalifah beserta 300 pejabat tinggi Negara menyerah tanpa syarat. Sepuluh hari kemudian, mereka dibunuh, termasuk sebagian besar keluarga khalifah dan penduduk yang tak bersalah.
Menurut beberapa sumber sejarah, kedatangan Hulagu ke Baghdad atas undangan Ibn Al-Alqami. Ia yakin bahwa Hulagu akan membunuh khalifah dan meninggalkan Baghdad. Dengan demikian Ibn Al-Alqami dapat memindahkan kekuasaan pemerintahan ke tangan orang-orang ‘Alawiyyin. Tapi menurut kenyataan setelah Mongol membunuh khalifah, mereka merampok semua yang terdapat di dalam istana dan membakar kota Baghdad. Akhirnya Mongol juga membunuh Ibn Al-Alqami. Hulagu dapat mengusai Persia, Irak, Caucasus dan Asia Kecil. Sebelum menaklukkan Baghdad, pada tahun 1256 M Hulagu telah menguasai pusat gerakan Syi’ah di Persia Utara.
Adapun akibat serangan Mongol ke Baghdad yaitu:
1. Hancurnya kota-kota dengan bangunan yang indah dan perpustakaan-perpustakaan.
2. Pembunuhan terhadap umat Islam bukan hanya terjadi pada msa Hulagu yang membunuh Khalifah Abbasiyah dan keluarganya, tetapi pembunuhan dilakukan juga terhadap umat Islam lainnya.
3. Timbul wabah penyakit pes akibat mayat-mayat yang bergelimpangan belum sempat dikebumikan.
4. Hancurnya segala macam peradaban dan pusaka yang telah dibuat beratus-ratus tahun lamanya.
5. Dihanyutkannya kitab-kitab yang dikarang oleh ahli ilmu pengetahuan ke dalam sungai Dajlah sehingga berubah warna airnya karena tinta yang larut.
6. Hancurnya Baghdad sebagai pusat Dinasti Abbasiyah yang di dalamya terdapat berbagai tempat belajar dengan fasilitas perpustakaan, hilang lenyap dibakar Hulagu.
7. Turunnya posisi Baghdad menjadi ibukota provinsi dengan nama Iraq al-‘Arabi
8. Runtuhnya kekuasaan Dinasti Abbasiyah dan mundurnya kekuatan politik Islam.
e. Jatuhnya Aleppo dan Damaskus
Setelah menguasai Persia dan Irak, Hulagu bergerak untuk memerangi Syiria dan daerah-daerah lain yang berada di bawah kekuasaan Dinasti Mamluk. Hulagu sangat ingin merebut Mesir, tetapi pasukan Mamluk lebih kuat dan lebih cerdik. Ia pun mengurungkan niatnya untuk melangkahi Mesir. Ia sangat tertarik pada bangunan dan arsitektur yang indah dan filsafat. Atas saran Nasiruddin At-Tusi, seorang filosof muslim, ia membangun observatorium di Maragha pada tahun 1259.
Pada bulan Shafar tahun 658 H, pasukan Mongol mengepung Aleppo untuk beberapa hari. Hulagu berjanji memberikan keamanan kepada penduduknya, akan tetapi itu hanya tipuan, setelah pintu kota terbuka, pasukan Mongol membunuh penduduknya dan menjarah harta mereka. Pada tahun 1260, pasukan Hulagu mengancam Syiria Utara. Selain merebut Aleppo, membantai 50.000 penduduknya, ia juga merebut Hamah dan Harim.
Setelah dari Aleppo, Hulagu mengirim pasukan Mongol ke Damaskus di bawah pimpinan Kitbuqa. Tentara Mongol menduduki Damaskus pada bulan Shafar yang mana pada tanggal 10 Shafar Aleppo jatuh ke tangan Bangsa Mongol. Pasukan Mongol menghancurkan Benteng Aleppo, merusak beberapa istana dan masjid, merampok pemimpinnya Jamaluddin Al-Halabi.
f. Kekalahan Mongol di ‘Ain Jalut
Di bawah pimpinan Hulagu, ekspansi Mongol meluas sampai ke wilayah Gaza. Hulagu berniat menaklukkan Mesir dan Maghribi, yang merupakan kubu akhir yang terkuat bagi kaum muslimin. Hulagu berusaha mengintimidasi sultan Daulah Mamalik, Al Mudzaffar Saifuddin Qutuz. Pada tahun 1260, Hulagu mengirim utusan ke sultan Qutuz di Kairo, yang menuntutnya untuk menyerah. Qutuz menjawab dengan membunuh para utusan dan menggantung kepala mereka pada pintu Zuweila, salah satu pintu gerbang Kairo. Qutuz segera menggerakkan pasukannya dan memancing Mongol untuk bertempur di ‘Ain Jalut.
Kekuatan dinamis Mongol berubah karena kematian Mongke Khan Agung. Hulagu dan pemimpin senior Mongol lainnya kembali ke Mongolia untuk memutuskan penggantinya. Sebagai pengganti Great Khan yang berpotensi, Hulagu membawa sebagian besar pasukannya dengan dia, dan meninggalkan kekuatan yang jauh lebih kecil, hanya sekitar 10.000-20.000 laki-laki di bawah pemimpin jendral terbaik, seorang Kristen Nestorian Turki yang bernama Kitbuqa.
Pada akhir Agustus, pasukan Kitbuqa melanjutkan perjalanan ke selatan dari basis mereka di Baalbek, melewati sebelah timur Danau Tiberias melalui Palestina. Sultan Mamluk, Qutuz pada waktu itu bersekutu dengan sesama Mamluk, Baibars, yang ingin membela Islam setelah Mongol menaklukan Damaskus dan sebagian besar Syiria.
Kedua belah pihak berkemah di Palestina pada bulan Juli 1260 dan akhirnya berhadapan di ‘Ain Jalut pada tanggal 3 September (25 Ramadhan tahun 658 H), dua tahun setelah Hulagu membumihanguskan Baghdad. Kekuatan pasukan Mongol dan Islam hampir sama yaitu kurang lebih 20.000 tentara. . Mamluk memiliki keuntungan pengetahuan tentang medan perang. Taktik yang dipakai oleh panglima Baibars adalah dengan memancing keluar pasukan berkuda Mongol yang terkenal hebat sekaligus kejam ke arah lembah sempit sehingga terjebak, kemudian pasukan kuda mereka melakukan serangan balik dengan kekuatan penuh yang sebelumnya memang sudah bersembunyi di dekat lembah tersebut. Taktik ini menuai sukses besar. Pihak Mongol terpaksa mundur dalam kekacauan bahkan panglima perang mereka, Kitbuqa berhasil ditawan dan akhirnya dihukum mati.
Pertempuran ini dianggap oleh banyak sejarawan akan sangat makro-historis penting, karena menandai titik balik penaklukan Mongol, dan pertama kalinya mereka pernah mutlak dikalahkan. Pertempuran Ain Jalut ini menjadi dasar bagi peperangan, di mana ledakan meriam tangan (midfa dalam bahasa Arab) pertama kali digunakan. Bahan peledak ini dibuat oleh Mamluk Mesir dalam rangka untuk menakut-nakuti kuda dan pasukan kavaleri Mongol dan menyebabkan gangguan dalam barisan mereka.
Setelah Mongol kalah di ‘Ain Jalut, bersama Kubilai khan sebagai Khan Agung terakhir, Hulagu kembali ke Persia pada tahun 1262, mengumpulkan pasukannya untuk menyerang Mamluk dan membalaskan kekalahan ‘Ain Jalut. Namun, Berke Khan menantang Hulagu untuk bertempur di Kaukasus. Hulagu menderita kekalahan berat dalam pertempuran di sebuah sungai di utara Kaukasus pada 1263. Ini adalah perang terbuka pertama antar Mongol, dan menandai akhir dari kerajaan Mongol bersatu. Hulagu hanya mampu mengirim pasukan kecil untuk menyerang Mamluk setelah ‘Ain Jalut, dan itu pun gagal. Hulagu Khan meninggal pada tahun 1265 dan digantikan oleh putranya Abaqa.
g. Munculnya Timur Lenk dan Invasinya ke Negara-negara Asia
Setelah lebih dari satu abad umat Islam menderita dan berusaha bangkit dari kehancuran akibat serangan bangsa Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan, malapetaka yang tidak kurang dahsyatnya datang kembali, yaitu serangan yang juga dari keturunan bangsa Mongol. Berbeda dari Hulagu Khan dan keturunannya pada dinasti Ilkhan, penyerang kali ini sudah masuk Islam, tetapi sisa-sisa kebiadaban dan kekejaman masih melekat kuat. Serangan itu dipimpin oleh Timur Lenk.
Timur Lenk dilahirkan di Kesh (kini bernama Shahr-i-Sabz, 'kota hijau'), yang terletak sekitar 50 mil di sebelah selatan kota Samarkand di Uzbekistan pada tanggal 25 Sya'ban 736 H (8 April 1336 M). Timur Lenk, yang artinya Timur si Pincang, karena kaki kirinya yang pincang sejak lahir adalah seorang penakluk dan penguasa keturunan Turki-Mongol dari wilayah Asia Tengah.
Ayahnya bernama Taragai, kepala suku Barlas, keturunan Karachar Noyan yang menjadi menteri dan kerabat Jagatai, putera Jengis Khan. Suku Barlas mengikuti Jagatai mengembara ke arah barat dan menetap di Samarkand. Taragai menjadi gebernur Kesh. Keluarganya mengaku keturunan Jengis Khan sendiri. Ketika ayahnya wafat, Timur bergabung dengan pasukan Gubernur Transoxiana, Amir Qaghazan, sampai gubernur itu meninggal. Timur lalu bergabung sebagai tentara pada penguasa lokal, Amir Husein. Pada 1360 M, Timur telah menjadi seorang pemimpin militer termasyhur. Timur dikenal sebagai komandan yang gigih dalam mempertahankan wilayahnya dari ancaman Tughluq Timur Khan, penguasa Dinasti Chagatai.
Serbuan pasukan Tughluq Timur Khan melambungkan nama Timur Lenk. Ketangguhan dan kehebatannya membuat penguasa Dinasti Chagatai terkesan. Ia direkrut Tughluq menjadi pasukannya, namun kemudian memberontak setelah Tugluq mengangkat anaknya, Ilyas Khoja sebagai Gubernur Samarkand dan hanya menjadikan Timur sebagai wazir. Timur melakukan pemberontakan bersama dengan Amir Husain cucu Qaghazan, Tughulq dan Ilyas Khoja tewas dalam pertempuran. Kemudian Timur malah membunuh Amir Husain yang juga iparnya sendiri. Pada 10 April 1370, ia mengangkat dirinya sebagai penguasa tunggal. Semboyan Timur Lenk yaitu:
"Sebagaimana hanya ada satu Tuhan di alam ini, maka di bumi seharusnya hanya ada satu raja."
Sejak itu, Timur Lenk menebar maut sebagaimana dilakukan Hulagu seabad sebelumnya.
Timur Lenk menghabiskan waktunya selama 35 tahun dalam berbagai pertempuran dan ekspedisi. Didukung pasukan Turki yang loyalis, Timur Lenk melakukan perluasan kekuasaan. Dia melebarkan kekuasaannya ke wilayah barat dan barat laut meliputi Mongol, Laut Kaspia, Ural, dan Volga. Mulai tahun 782 H/ 1380 M Timur Lenk melakukan serangan ke Persia, Khurasan dan Azerbaijan dan berhasil mendudukinya dengan serangkaian pertempuran. Kemudian pada tahun 1393 Timur Lenk melakukan invasi ke Irak, melakukan pembunuhan dan penjarahan terutama di Baghdad dan Tikrit. Ekspedisi yang dilakukannya ke wilayah selatan dan barat daya mampu menaklukkan setiap provinsi di Persia, termasuk Baghdad, Karballa, dan Irak Utara. Tak heran, bila banyak kota dan daerah yang dikuasai dinasti lain berhasil dikuasai Timur Lenk. Salah satu lawan yang paling berat bagi Timur Lenk adalah Tokhtamysh. Timur Lenk membangun menara terbuat dari 2000 mayat dibalut dengan lumpur di Sabwazar, Afghanistan.
Pada 1395, Timur Lenk menyerbu Moskow. Kemudian ia ke Timur ke India, tempat di mana ia membantai 80 ribu tawanannya. Kebiadaban terus ditebarkan. Pusat-pusat peradaban Islam dihancurkannya kecuali Samarkand. Di tempat ini, ia malah membangun kota dengan mendatangkan batu dari Delhi, India, dengan diangkut oleh gajah. Timur Lenk membangun piramida dari sekitar 20.000 kepala manusia di Aleppo, Syria, membunuh 20.000 orang di Baghdad dan mengubur hidup-hidup 4000 tentara musuh di Armenia. Sekolah dan masjid-masjid di sekitar Irak dihancurkan.
Timur juga menggempur dua kesultanan penting. Yakni kesultanan Usmani di Turki serta Mamluk di Mesir. Timur Lenk menyerang Syiria pada tahun 803 H (1401 M) dan memasuki Aleppo. Tiga hari lamanya Aleppo dihancurleburkan. Kepala dari 20.000 penduduk dibuat piramida setinggi 10 hasta dan kelilingnya 20 hasta dengan wajah mayat menghadap keluar. Banyak bangunan seperti sekolah dan masjid yang berasal dari zaman Nuruddin Zanki dan Ayyubi dihancurkan. Hamah, Horns dan Ba’labak berturut-turut jatuh ke tangannya. Pasukan Sultan Faraj dari Kerajaan Mamluk dapat dikalahkannya dalam suatu pertempuran dahsyat sehingga Damaskus jatuh ke tangan pasukan Timur lenk pada tahun 1401 M. Akibat peperangan itu masjid Umayyah yang bersejarah rusak berat tinggal dinding-dindingnya saja yang masih tegak. Dari Damaskus para seniman ulung dan pekerja atau tukang yang ahli dibawanya ke Samarkand.
Dalam pertempuran melawan Timur Lenk, Usmani dipimpin sendiri oleh Sultan Bayazid I. Erthugul, anak Bayazid, tewas. Dalam pertempuran berikutnya, perang di Ankara tahun 1404, Bayazid bahkan tertawan dan meninggal sebagai tawanan. Di Takrit, kota kelahiran Salahuddin Al-Ayyubi-Timur Lenk juga membangun piramida manusia. Dinasti Mamluk di Mesir tak luput dari ancamannya. Apalagi Sultan Malik Zahir Barquq melindungi penguasa Baghdad yang melarikan diri, Sultan Ahmad Jalair. Namun, seperti menghadapi Hulagu sebelumnya, Mesir akhirnya luput dari serangan Timur. Serangan Timur Lenk benar-benar menghancurkan peradaban Islam. Praktis hanya Mesir yang selamat. Baghdad yang belum pulih akibat serangan Hulagu Khan dulu, kini remuk kembali.
Tak puas menjarah ke Barat, Timur Lenk kemudian mengincar Cina di timur. Padahal saat itu, ia telah berusia 71 tahun. Saat hendak melakukan invasi itu, Timur Lenk sakit dan meninggal pada 1405 . Dua orang anaknya, Muhammad Jehanekir dan Khalil bertempur hebat memperebutkan kursi sang ayah. Khalil (1404-1404) menang, namun dikudeta oleh saudaranya yang lain, Syakh Rukh (1405-1447). Syakh Rukh dan anaknya, Ulugh Bey (1447-1449) memimpin negaranya dengan baik. Ilmu pengetahuan kembali berkembang. Namun tidak lama. Pada 1469, kekuasaan keluarga Timur Lenk itu ambruk.
C. Analisis
Bangsa Mongol adalah bangsa yang beringas. Kehidupan di gurun membuat mereka menjadi tangguh. Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa strategi perang bangsa Mongol adalah menanamkan trauma dan rasa takut serta menjatuhkan mental hingga musuhnya tidak berani melawan. Berdasarkan analisis penulis, kemenangan bangsa Mongol dalam setiap peperangan tidak hanya karena taktik tersebut. Bangsa Mongol adalah bangsa yang licik, hal ini tersirat dari penipuan-penipuan tentang perdamaian yang dilakukan bangsa Mongol. Kekuatan mereka juga lebih besar dari umat Islam dalam arti kekuatan fisik, kemahiran berkuda, kecepatan dan kemahiran berperang. Hal ini karena memang pada dasarnya Mongol berasal dari suku-suku yang suka berperang. Selain itu, dari beberapa wilayah Islam yang dikalahkan Mongol memang kurang menguasai taktik perang dan kurang menguasai medan. Buktinya ketika Mamluk menguasai medan pertempuran dipadu dengan taktik yang bagus, Mongol dapat dikalahkan.
Perihal masuk Islamnya Timur Lenk memang ada perbedaan. Ada yang menyebutkan ia masuk Islam sejak kecil, ada yang berpendapat ia masuk Islam ketika menjadi kaisar dan ada pula yang berpendapat pada akhir hayatnya. Pertama, kalau kita analisis, dari beberapa referensi menyebutkan bahwa Timur Lenk bukanlah keturunan Mongol yang pertama masuk Islam. Kalau disebutkan ia masuk Islam sejak kecil padahal ia menghancurkan Islam memang terkesan tidak masuk akal. Akan tetapi dilihat dari garis keturunan Mongol yang memang pada dasarnya sangat kejam dan beringas dipadukan dengan ambisi politik yang besar, maka seorang muslim manapun bisa berbuat keji demi kepentingannya sendiri. Pendapat Islamnya Timur Lenk sejak kecil ini bisa dikuatkan dengan fakta bahwa Timur Lenk pernah bergabung dengan pasukan Islam di bawah kekuasaan Amir Qaghazan dan ia juga mempunyai seorang ipar yang Islam bernama Amir Husain, dalam arti istrinya adalah seorang muslim. Ia juga mempunyai anak dengan nama Islam yaitu Muhammad Jehanekir dan Khalil.
Kedua, pendapat kedua mengatakan ia masuk Islam ketika menjadi kaisar. Hal ini penulis temukan dalam salah satu ceramah KH. Abdullah Gymnastiar. Bahwa setelah menangkap Syekh Jamaluddin dari Bukhara, Timur Lenk selalu teringat dengan kata-kata syekh tersebut yang mengatakan “Andaikata kami tidak diberi cahaya kemuliaan dengan agama yang benar, niscaya kami lebih hina daripada seekor anjing”. Mendengar uraian ini, tergetarlah hati Timur Lenk hingga akhirnya terbukalah pintu hatinya untuk menerima Islam, hanya saja pada saat itu masih ada satu hal yang mengganjalnya yaitu dia belum menjadi kaisar dan orang tuanya yang berkuasa. Timur Lenk berjanji akan memeluk Islam ketika sudah menjadi kaisar dan janji itu dipenuhi. Setelah memeluk Islam ia menjadi tidak beringas. Tetapi pendapat ini tidak disertai dengan referensi yang jelas.
Ketiga, pendapat bahwa Timur Lenk masuk Islam pada akhir hayatnya. Penulis juga tidak menemukan referensi yang menjelaskan bahwa Timur Lenk masuk Islam pada akhir hayatnya. Kalau Timur Lenk mempunyai anak dengan nama Islam tentu nama itu diberikan saat anak itu masih kecil. Kalau Timur Lenk masuk Islam saat akhir hayatnya tidak mungkin ia mempunyai anak dengan nama Islam yang mana anak tersebut sudah dewasa dan memperebutkan kekuasaan setelah ia meninggal. Seandainya anak-anak tersebut masih kecil, masih mungkin kalau Timur Lenk masuk Islam di akhir hayatnya, tapi dalam beberapa referensi menyebutkan anak-anak tersebut berebut kekuasaan dalam arti pasti mereka sudah dewasa.
Berdasarkan ketiga pendapat di atas, penulis lebih memegang pendapat pertama karena banyak referensi yang menjelaskannya. Sedangkan pendapat kedua dan ketiga tidak dikuatkan dengan referensi yang jelas.
D. Kesimpulan
Bangsa Mongol berasal dari Asia bagian tengah. Selama beberapa abad, Bangsa Mongol hidup berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain yang membentang dari Manchuria sampai Turkistan. Bangsa Mongol dikenal sebagai bangsa penakluk.
Setelah melakukan invasi ke Cina, Mongol mengadakan invasi ke dunia Islam. Invasi tersebut disebabkan adanya peristiwa Utrar pada tahun 1218, yaitu ketika Gubernur Khawarizm membunuh utusan Jengiz Khan yang disertai pula oleh para saudagar muslim.
Ada 3 gelombang serangan dahsyat Mongol ke dunia Islam, yaitu:
1. Penghancuran dan pembantaian di Turkistan dan Khurasan di bawah pimpinan Jengiz Khan. Pada serangan ini Mongol dapat menaklukkan Transoxania yang merupakan wilayah Khawarizm tahun 1219-1220.
2. Serangan ke Baghdad di bawah pimpinan Hulagu Khan pada tanggal 10 Februari 1258. Akibat serangan ini Kota Baghdad hancur dan runtuhlah kekuasaan Dinasti Abbasiyah.
3. Invasi ke negara-negara Asia di bawah pimpinan Timur Lenk yang dimulai dengan serangan ke Persia pada tahun 1380 M.
Bangsa Mongol pernah mengalami kekalahan di ‘Ain Jalut ketika melawan tentara Mamluk yang dipimpin oleh Baibars. Serangan Mongol kembali mengancam dengan munculnya Timur Lenk, tetapi setelah Timur Lenk meninggal, kekuasaan Mongolpun ambruk.
Adapun akibat serangan-serangan Mongol ke dunia Islam yaitu:
1. Hancurnya segala macam peradaban dan pusaka yang telah dibuat beratus-ratus tahun lamanya, istana-istana kerajaan dan perpustakaan.
2. Banyaknya penduduk yang terbunuh.
3. Masjid-masjid Bukhara yang terkenal sebagai pusat ibadah dan pengetahuan dijadikan kandang kuda oleh pasukan Mongol.
4. Ribuan pengrajin muslim dibawa ke Mongolia untuk dijadikan budak.
5. Timbul wabah penyakit pes akibat mayat-mayat yang bergelimpangan belum sempat dikebumikan.
6. Dihanyutkannya kitab-kitab yang dikarang oleh ahli ilmu pengetahuan ke dalam sungai Dajlah sehingga berubah warna airnya karena tinta yng larut.
7. Hancurnya Baghdad sebagai pusat Dinasti Abbasiyah, fasilitas perpustakaan, hilang lenyap dibakar Hulagu.
8. Runtuhnya kekuasaan Dinasti Abbasiyah dan mundurnya kekuatan politik Islam.
Daftar Rujukan
Ahmad, Thoriq. 15 Januari 2009. Hancurnya Sebuah Peradaban-Serangan Mongol. http://dakwah.info/. Diakses 23 Oktober 2010
Al Husaeri, Ahmad dalam Sejarah Perang Salib. Makalah tidak diterbitkan
Amin, Ahmad. 1991. Islam dari Masa ke Masa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Amir, Sam. 15-06-2009. Perang 'Ain Jalut Serta Kalahkannya Ya'juj dan Ma'juj. (http://yajujdanmajuj.blogspot.com/2009/06/perang-ain-jalut-serta-kalahkannya.html). Diakses 12 November 2010
Andik P, Surya Okta. 13-11-2008. Serangan-serangan Timur Lenk (Masa Kemunduran). http://mktabahku.wordpress.com/2008/11/13/serangan-serangan-timur-lenk-masa-kemunduran. Diakses 12 November 2010
Chair, Abd., et., al. 2010. Ensiklopedia Tematis Dunia Islam Jilid 2 Khilafah. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve
Hitti, Philip K.. 2002. History of The Arabs, Edisi Revisi ke-10. Terjemahan R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta
Mimihitam.02-12-2007. Sejarah Bangsa Mongol. http://www.indogamers.com/. Diakses 10 November 2010
Morgan, David. 1986. The Mongols. Cambridge : Black Well
Sholehuddin, Abushiri. 2004. Ad-Daulah Al-Ayyubiyah. Sumenep: Al-Amien Printing
Spuler, Bertold. 1972. History of the Mongols. London: Routledge & Kegan Paul Ltd
Sunanto, Musyrifah. 2003. Sejarah Islam Klasik (Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam). Jakarta: Prenada Media
Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia
Tim Penyusun. 1995. Teks Book Dirosat Islamiyah: Sejarah dan Pembaharuan dalam Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya. Surabaya: CV. Anika Bahagia Offset.
Verdicious. 02-05-2010. Sejarah Genghis Khan dan Dinasti Mongol. http://verdicious.blogspot.com/2010/05/sejarah-genghis-khan-dan-dinasti-mongol.html. Diakses 10 November 2010
Yatim, Badri. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada
19-11-2009. Prahara Timur Lenk (1336-1404). http://sangmujahidmuda.blogspot.com/2009/11/prahara-timur-lenk-1336-1404.html. Diakses 12 November 2010
20-08-2010. Pertempuran Ain Jalut, kemenangan tentara Islam atas Tentara Mongol. http://eramuslim.blogdetik.com/2010/08/20/pertempuran-ain-jalut-kemenangan-tentara-islam-atas-tentara-mongol/. Diakses 13 November 2010
2010. Bani Abbasiyah. http://id.wikipedia.org/wiki/Bani Abbasiyah. Diakses 23 Oktober 2010
Mongolia. 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Mongolia. Diakses 23 Oktober 2010
Peradaban Islam Mongol, Turki dan Syafawi. http://www.scribd.com/doc/29091494/Peradaban-Islam-Mongol-Truki-Syafawi. Diakses 23 Oktober 2010.
Pertempuran ‘Ain Jalut. http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Ain_Jalut. Diakses 13 November 2010
Tamerlane. (http://id.wikipedia.org/wiki/Tamerlane). Diakses 23 Oktober 2010
nice entry! keep on writing!
BalasHapusyou're smart and beautiful,
by : www.agungnisme.tk
mantap. . .
BalasHapusluar bias deh makalahnya. . . .
jujur saya lagi kesusahan nyari refrensi yang berkenaan dengan kerajaan mongol pada masa pembumi hangusan peradaban islam.
dengan mendapatkan makalah ini sedikit terbuka dan mendapatkan pencerahan.
thank you.
mohon kesedianya untuk berdiskusi.
email: dr_atco682@yahoo.com
Wah...ternyata sangat biadab dan terkutuk skali tentara mongol ini,..mungkin mrekalah yang pantas d cirikan dan di cap sbgai 'ya'juj dan'ma'juj' karna menghncurkan saja krjaan nya sama kayak israel!..tapi bagus artikel nya gan,komplit banget lain dari artikel yang prnah ane baca sblumnya
BalasHapusAgar lebih seimbang, silakan baca penaklukan India oleh Islam.
HapusAgar lebih seimbang, silakan baca penaklukan India oleh Islam.
HapusTerima kasih banyak untuk artikelnya, saya jadi bisa belajar banyak dari sini.
BalasHapuswalaupun umat islam dibuat binasa dmasa itu,..yang pertama ngalahin dan membuat si mongol kalah telak tetap dari tentara islam doong....dibantai habis tuh trmasuk jndralnya kitbuqa di ain jalut ama mameluknya si baibars dan al qutuz....yah sejak peristiwa itu kekalahan mereka terus berlanjut kan!? wahahahahh8-)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusthanks for share sister
BalasHapusDEKLARASI PERANG PENEGAKKAN DINUL ISLAM
BalasHapusDISELURUH DUNIA
Bismillahir Rahmanir Rahiim
Dengan Memohon Perlindungan dan Izin
Kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
Rabb Pemelihara dan Penguasa Manusia,
Raja Manusia yang Berhak Disembah Manusia.
Rabb Pemilik Tentara Langit dan Tentara Bumi
Pada Hari Ini : Yaumul Jum'ah 6 Jumadil Akhir 1436H
Markas Besar Angkatan Perang
Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Mengeluarkan Pengumuman kepada
1. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Afrika
2. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Eropa
3. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia
4. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia Tenggara
5. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Amerika
6. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Australia
7. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Utara
8. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Selatan
9. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) diseluruh Dunia
PENGUMUMAN DEKLARASI PERANG SEMESTA
Terhadap Seluruh Negara yang Tidak
Menggunakan Hukum Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah Rasulullah SAW.
Perang Penegakkan Dinuel Islam ini Berlaku disemua Pelosok Dunia.
MULAI HARI INI
YAUMUL JUM'AH 6 JUMADIL AKHIR 1436H
BERLAKULAH PERANG AGAMA
BERLAKULAH PERANG DINUL ISLAM ATAS DINUL BATHIL
BERLAKULAH HUKUM PERANG ISLAM DISELURUH DUNIA
MEMBUNUH DAN TERBUNUH FISABILILLAH
"Dan BUNUHLAH mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan USIRLAH mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.”
(Q.S: al-Baqarah: 191-193).
BUNUH SEMUA TENTARA , POLISI, INTELIJEN , MILISI SIPIL ,HAKIM DAN
BUNUH SEMUA PEJABAT SIPIL Pemerintah Negara Yang Memerintah dengan Hukum Buatan Manusia (Negara Kufar).
BUNUH SEMUA MEREKA-MEREKA MENDUKUNG NEGARA-NEGARA KUFAR DAN MELAKUKAN PERMUSUHAN TERHADAP ISLAM.
JANGAN PERNAH RAGU MEMBUNUH MEREKA sebagaimana mereka tidak pernah ragu untuk MEMBUNUH, MENGANIAYA DAN MEMENJARAKAN UMMAT ISLAM YANG HANIF.
INTAI, BUNUH DAN HANCURKAN Mereka ketika mereka sedang ada dirumah mereka jangan diberi kesempatan lagi.
GUNAKAN SEMUA MACAM SENJATA YANG ADA DARI BOM SAMPAI RACUN YANG MEMATIKAN.
JANGAN PERNAH TAKUT KEPADA MEREKA, KARENA MEREKA SUDAH SANGAT KETERLALUAN MENENTANG ALLAH AZZIZUJ JABBAR , MENGHINA RASULULLAH SAW, MENGHINA DAN MEMPERBUDAK UMMAT ISLAM.
BIARKAN MEREKA MATI SEPERTI KELEDAI KARENA MEREKA ADALAH THOGUT DAN PENYEMBAH THOGUT
HANCURKAN LULUHKAN SEMUA PENDUKUNG PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA KUFAR
DARI HULU HINGGA HILIR
HANYA SATU UNTUK KATA UNTUK BERHENTI PERANG,
MEREKA MENYERAH DAN MENJADI KAFIR DZIMNI.
DAN BERDIRINYA KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH.
KHALIFAH IMAM MAHDI.
Kemudian jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan sehingga ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.
Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu),
maka tidak ada permusuhan (lagi),
kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
Al-Baqarah : 192-193
SAMPAIKAN PESAN INI KESELURUH DUNIA,
KEPADA SEMUA ORANG YANG BELUM TAHU ATAU BELUM MENDENGAR
MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
PANGLIMA ANGKATAN PERANG PANJI HITAM
Kolonel Militer Syuaib Bin Sholeh
BENTUKLAH PASUKAN MILITER PADA SETIAP ZONA ISLAM
BalasHapusSAMBUTLAH UNDANGAN PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM
Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Untuk para Rijalus Shaleh dimana saja kalian berada,
bukankah waktu subuh sudah dekat? keluarlah dan hunuslah senjata kalian.
Dengan memohon Ijin Mu Ya Allah Engkaulah Pemilik Asmaul Husna, Ya Dzulzalalil Matien kami memohon dengan namaMu yang Agung
Pemilik Tentara langit dan Bumi perkenankanlah kami menggunakan seluruh Anasir Alam untuk kami gunakan sebagai Tentara Islam untuk Menghancurkan seluruh Kekuatan kekufuran, kemusyrikan dan kemunafiqan yang sudah merajalela di muka bumi ini hingga Dien Islam saja yang berdaulat , tegak perkasa dan hanya engkau saja Ya Allah yang berhak disembah !
Firman Allah: at-Taubah 38, 39
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu jika dikatakan orang kepadamu: “Berperanglah kamu pada jalan Allah”, lalu kamu berlambat-lambat (duduk) ditanah? Adakah kamu suka dengan kehidupan didunia ini daripada akhirat? Maka tak adalah kesukaan hidup di dunia, diperbandingkan dengan akhirat, melainkan sedikit
sekali. Jika kamu tiada mahu berperang, nescaya Allah menyiksamu dengan azab yang pedih dan Dia akan menukar kamu dengan kaum yang lain, sedang kamu tiada melarat kepada Allah sedikit pun. Allah Maha kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
Berjihad itu adalah satu perintah Allah yang Maha Tinggi, sedangkan mengabaikan Jihad itu adalah satu pengingkaran dan kedurhakaan yang besar terhadap Allah!
Firman Allah: al-Anfal 39
Dan perangilah mereka sehingga tidak ada fitnah lagi, dan jadilah agama untuk Allah.
Peraturan dan undang-undang ciptaan manusia itu adalah kekufuran, dan setiap kekufuran itu disifatkan Allah sebagai penindasan, kezaliman, ancaman, kejahatan dan kerusakan kepada manusia di bumi.
Allah Memerintahkan Kami untuk menghancurkan dan memerangi Pemerintahan dan kedaulatan Sekular-Nasionalis-Demokratik-Kapitalis yang mengabdikan manusia kepada sesama manusia karena itu adalah FITNAH
Firman Allah: al-Hajj 39, 40
Telah diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi, disebabkan mereka dizalimi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa untuk menolong mereka itu. Iaitu
orang-orang yang diusir dari negerinya, tanpa kebenaran, melainkan karena mengatakan: Tuhan kami ialah Allah
Firman Allah: an-Nisa 75
Mengapakah kamu tidak berperang di jalan Allah untuk (membantu) orang-orang tertindas. yang terdiri daripada lelaki, perempuan-perempuan dan kanak-kanak .
Dan penindasan itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan(al-Baqarah 217)
Firman Allah: at-Taubah 36, 73
Perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagai mana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahawa Allah bersama orang-orang yang taqwa. Wahai Nabi! Berperanglah terhadap orang-orang kafir dan munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka.
Firman Allah: at-Taubah 29,
Perangilah orang-orang yang tidak beriman, mereka tiada mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan tiada pula beragama dengan agama yang benar, (iaitu) diantara ahli-ahli kitab, kecuali jika mereka membayar jizyah dengan tangannya sendiri sedang mereka orang yang tunduk..
Bentuklah secara rahasia Pasukan Jihad Perang setiap Regu minimal dengan 3 Anggota maksimal 12 anggota per desa / kampung.
Siapkan Pimpinan intelijen Pasukan Komando Panji Hitam secara matang terencana, lakukan analisis lingkungan terpadu.
Apabila sudah terbentuk kemudian Daftarkan Regu Mujahid
ke Markas Besar Angkatan Perang Pasukan Komando Bendera Hitam
Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Wahai para Ikwan Akhir Zaman, Khilafah Islam sedang membutuhkan
para Mujahid Tangguh untuk persiapan tempur menjelang Tegaknya Khilafah yang dijanjikan.
Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah Khilafah Islam, berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)
email : seleksidim@yandex.com
Dipublikasikan
Markas Besar Angkatan Perang
Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Mohon bantuannya, kalo ada pertanyaan seperti ini jawabnya apa?
BalasHapusSetelah bagdad diserang oleh mongol yg dipimpin olh Hulagu Khan, maka para pedagang muslim mengalihkan aktifitas perdagangan keara......... Dan........